Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2024
      Barangkali kita terlalu sulit untuk bisa bersama, tapi setidaknya aku pernah menemukanmu dan tahu siapa namamu di bumi yang luas ini.
     Pada akhirnya, hatiku adalah hati yang merdeka atas apapun yang aku rasakan.

Yang Telah Lama Pergi

     Hujan turun sepanjang jalan, saat dimana aku menatap binar kedua bola matamu yang lebih terang dari seluruh lampu di kota ini.      Kita saksikan burung-burung melintas di udara, kita saksikan awan-awan kecil di langit utara. Saat dimana, aku sama sekali tidak menyadari bahwa itu adalah kali terakhir aku melihat sipit kelopak matamu ketika tersenyum.      Kupandang isyarat-isyarat dalam cahaya, kupandang alam semesta, ketika engkau seketika memijar di dalam kata, termaktub dalam irama, dan abadi di dalam sajak dan rima.      Aku sempat tersesat di masa depan ketika memandang bola matamu, aku melihat senja yang turun dari balik gunung, lalu malam yang tak pernah tidak berbintang, lalu kita berbaring di atas genting, memandangi gugus demi gugus yang berserakan di angkasa, di temani putri kecil kita yang tidak pernah berhenti bertanya. Ahh.. rasanya aku ingin tersesat di sini selamanya.      Hingga akhirnya aku terjaga dan menyadari bahwa kau tidak lebih dari sebuah kenangan...

Nyala yang Tak Pernah Padam

Semestaku sebelum kau datang adalah konstelasi yang sistematis, mengandung stagnasi yang konservatif. Aku tidak tahu caranya menghargai mentari yang membakar lagit hingga kemerahan. Aku tidak tau caranya mencium wangi hujan yang membasahi bumi. Aku tidak paham di mana indahnya kalimat yang termaktub di dalam larik-larik puisi. Maka izinkanlah aku menulis untukmu, tentangmu, meski aku tidak tahu apakah tulisan ini akan sampai kepadamu, atau hanya terdampar di bentangan ufuk. Izinkanlah aku mengabadikan perjalanan kita, agar aku tidak lupa bahwa suatu ketika di antara perjumpaan dan selamat tinggal, malam pernah dipenuhi senyum, senja pernah menjadi bait puisi, hujan pernah mengantarkan kerinduan, dan mata kita pernah saling bertatapan .

Halo dan Selamat Tinggal

 Setiap kejadian akan menyisakan banyak kenangan, baik atau buruknya, pahit atau manisnya, kadang semua itu beradu dalam sebuah rasa dilema. Disadari atau tidak, perlahan-lahan akan terbentuk jiwa baru yang akan lebih kuat dari sebelumnya. Aku percaya, beberapa orang yang hadir  terkadang sekedar mengucapkan "halo" dan pada akhirnya pergi dengan mengatakan "selamat tinggal". Bahkan beberapa dari mereka juga ada yang sekedar lewat tanpa permisi, tapi bayangnya cukup melekat erat dalam hati. Terkadang aku ingin sepertimu, yang bisa dengan cepat menghilang dan melupakan banyak kenangan.