Aku & Waktu

 Aku menempati diriku dalam gulita, sesak yang terkumpul di dalam dada, terbelenggu di dalam dilema, bertanya-tanya, apakah benar waktu bisa mengubah segalanya? Kalau begitu, ubahlah aku, aku tak ingin menjadi sama, juga tidak ingin disamakan.

Ubahlah aku menjadi apa saja, menjadi raja kejam yang tak segan menindas rakyatnya, atau menjadi seorang seniman yang mengukir keabadian lewat karya-karyanya. Tolong, ubahlah aku menjadi apa saja.

Kata orang, banyak jalan untuk bisa menemukan cinta, namun mengapa jalan yang kutempuh sedemikian berduri, hingga aku dipaksa untuk terus berjalan, meski dengan luka yang terus menganga.

Bisakah aku memberi kabar pada hujan?, bahwa jalan yang kulalui sudah mulai tandus dan gersang. Akan tetapi tak ada rintik yang kudapat, di tengah kemarau yang tiada berujung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nyala yang Tak Pernah Padam

Tentang Luka, Cinta, dan Segalanya