Diksi Tentangmu

     Aku tak pernah sanggup bersembunyi dari bayangmu, meskipun kukenakan berbagai majas dan diksi. Tidak akan aku menoleh ke belakang, biarlah bayangmu tetap mengitari angan.

    Aku mengirimkan salam pada masa lalu. Pada hari-hari yang pernah kita niatkan untuk hidup bersama, pada langkah kita yang masih seirama, dan pada canda tawa kita yang dulu pernah bergema.

    Rindu ini adalah tumpukan waktu, yang terus tumbuh dan menumbuh. Seluruhnya tentangmu.

    Seluruh diksi ini tidak akan ada artinya, biarlah... Kata orang semua yang ada di dunia ini adalah fana, tak berarti.

    Jika suatu hari kita bertemu lagi, aku ingin sekali menatapmu dengan biasa saja, tanpa ada rasa, tanpa ada cinta...

    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nyala yang Tak Pernah Padam

Tentang Luka, Cinta, dan Segalanya