Jingga perlahan surut menyambut rembulan, gelap perlahan merayap menyelimuti malam, cahaya terang lenyap berganti kesunyian, disambut rintik-rintik kecil yang datang dari gelapnya langgit malam.

Hujanpun tahu ia tak dapat sebesar badai, namun ia tak pernah berhenti, tuk berikan sejuknya pada bumi yang kian hari menunggunya datang.

Namun bila sudah waktunya, hujan mana yang tak akan reda, daun dan ranting yang basah memberi isyarat pada bumi, "lihat saja, gemuruh ini hanya sementara".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nyala yang Tak Pernah Padam

Tentang Luka, Cinta, dan Segalanya